Atom individu oksigen (O2) umumnya berada di dalam ruang angkasa. Namun secara khusus molekul oksigen berada di sekitar bintang-bintang besar. Pasalnya hal ini belum pernah ditemukan. Ini semua merupakan tiga unsur yang paling umum di alam semesta.
Teleskop besar Herschel Space Observatory dan detektor inframerah mendeteksi adanya molekul oksigen dalam kompleks pembentukan bintang Orion."Gas Oksigen ditemukan pertama kali pada 1770-an, tapi hal itu membawa kita lebih dari 230 tahun untuk akhirnya mengatakan dengan pasti, bahwa molekul ini sangat sederhana dan berada di ruang angkasa," kata Paul Goldsmith, ilmuwan proyek Herschel, NASA, seperti dikutip TG Daily, Selasa (2/8/2011).
Untuk beberapa dekade, astronom mencari molekul oksigen di ruang angkasa yang dapat digunakan untuk balon udara, serta daerah di ruang angkasa untuk meletakan teleskop. Teleskop Odin dari Swedia tampaknya telah menggunakan hal itu pada tahun 2007, namun pengamatannya tidak bisa dikonfirmasi.
Goldsmith dan tim peneliti percaya, oksigen mungkin dikurung dalam air es dan lapisan butiran debu kecil. Oksigen ditemukan pada bintang Orion nebula, mereka yakin pembentukan tersebut terjadi setelah cahaya bintang menghangatkan butiran es, sehingga melepaskan air. Hal ini kemudian berubah menjadi molekul oksigen.
Ini adalah proses serupa yang diyakini telah menyebabkan pembentukan hidrogen peroksida dalam ruang angkasa, sebagaimana yang diamati awal bulan ini.
"Ini dapat menjelaskan di mana beberapa oksigen menghilang dan bersembunyi," tambah Goldsmith.
"Tapi kami tidak menemukan dalam jumlah besar dan masih tidak mengerti apa yang begitu istimewa tentang tempat di mana kita menemukannya. Alam semesta masih memegang banyak rahasia,"jelasnya.
Para peneliti juga berencana untuk mencari lebih lanjut mengenai molekul oksigen di pembentukan bintang lain yang tersebar di alam semesta.
Ingin mendapat tulisan terbaru Fhikar's News™ langsung ke Email Anda? masukkan alamat email Anda untuk berlangganan, Gratis!
*cek email Anda untuk konfirmasi berlangganan