Sabtu, 13 Agustus 2011

Gara-gara demam korea, gadis ini nekat operasi lidah

Fhikar News - Demam Korea tak jarang membuat sejumlah remaja berlaku di luar nalar. Tengok saja kisah Rhiannon Brooksbank-Jones, seorang pelajar kelahiran Inggris yang nekat mengoperasi lidahnya demi bisa melafalkan bahasa Korea dengan sempurna.
Jones yang sedang mengambil kursus bahasa Korea memang tak dapat mengucap beberapa kata dengan tepat. “Saya sudah belajar bahasa Korea selama dua tahun dan saya sudah sangat menguasainya. Namun, bagaimanapun saya tetap bergumul dengan nada–nada tertentu,” ujarnya kepada Daily Mail.

Menurut sang dokter gigi, ia sulit melafalkan beberapa kata dalam Bahasa Korea dengan sempurna karena terlahir dengan lidah lebih pendek dari orang normal. Kondisi ini hanya bermasalah saat berkomunikasi dengan bahasa tertentu.

Setelah berdiskusi dengan orangtua dan guru bahasanya, remaja 14 tahun itu memutuskan mengoperasi lidahnya walau ia tidak mengalami masalah saat berbahasa Inggris. Hasilnya, lidahnya lebih panjang satu sentimeter dari ukuran semula.

Jika operasi tubuh membuat orang percaya diri dengan penampilannya, maka operasi lidah ini menjadikannya percaya diri dalam berbahasa. "Operasi adalah satu–satunya pilihan karena lidah tidak dapat memanjang dengan sendirinya. Dan, sekarang saya dapat berbahasa dengan aksen Korea," ujarnya.

Jones tergolong perfeksionis. Tak heran jika ia selalu merasa kesal apabila gagal mengucap beberapa kata dalam aksen Korea dengan sempurna.

Kecanduannya terhadap budaya Korea juga membawa Jones pergi ke gereja Korea di Nottingham dan membaca Alkitab dalam bahasa Korea. “Jones adalah penggemar budaya pop dan program televisi Korea. Saya biasa menonton di rumahnya,” ujar temannya.

Walau belum pernah berkunjung ke Korea, Jones bermimpi bisa tinggal dan bekerja di sana usai kuliah. Ia mulai merajut mimpi itu dengan rencana studi bidang kajian Korea dan Manajemen Bisnis di Universitas Sheffield. Kuliah empat tahun ini termasuk setahun di Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan.

Impian Jones didukung oleh kedua orang tuanya. Mereka mengatakan senang dengan ketertarikan Jones akan budaya lain dan bangga terhadapnya. “Ketika ia sudah membulatkan tekadnya pada sesuatu, ia akan mengerjakannya dengan sepenuh hati. Kali ini juga demikian,” kata ibunya, Fiona Brooksbank-Jones.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA ARTIKEL YANG BERADA DI BLOG SAYA, JIKA ADA SARAN ATAU MASUKAN YANG INGIN ANDA BERIKAN, SILAHKAN BERIHKAN OCEHAN ANDA DI KOTAK DI BAWAH INI...
nb:saya tidak akan menampilkan ocehan yang bersifat SPAM maupun kata-kata bernada sara