Ayah mereka, Mohammed Shakel, mengatakan bahwa kedua putrinya tersebut ingin menikmati hidup seperti orang-orang lainnya. Namun jika sakitnya sudah kambuh, ujar Shakeel, mereka menangis dan meminta tolong. Tapi apa daya, Mohammed yang hanya seorang pemilik kedai teh tidak bisa berbuat banyak.
Mohammed berharap semoga ada dermawan yang mau membiayai operasi pemisahan mereka. Jika tidak ada, Mohammed mengatakan tidak ada jalan lain selain membiarkan mereka mati, baik mati dengan sendirinya ataupun disuntik.
"Kami hanya minta pemerintah membantu kami atau biarkanlah gadis-gadis kecilku ini mati, karena mereka dalam keadaan yang sangat menyedihkan," ujar Mohammed.
Kondisi kembar siam ini pada awalnya tidak menimbulkan masalah apa-apa. Barulah ketika Saba dan Farah beranjak dewasa, mereka menderita sakit kepala, nyeri sendi dan sulit bicara.
Ahli kembar siam dari Amerika Serikat, Benjamin Carson, mengatakan bahwa Saba dan Farah hanya memiliki dua ginjal dan mereka berdua berbagi saluran darah menuju otak. Inilah yang menyebabkan keduanya sering mengeluh sakit kepala.
Lima tahun lalu, sebenarnya operasi pemisahan akan dilakukan atas dana dari seorang pangeran di Abu Dhabi. Pangeran tersebut menyanggupi membiayai semua biaya operasi. Namun operasi pemisahan hanya memiliki tingkat keberhasilan satu banding lima, dengan kemungkinan salah satu gadis meninggal.
Mohammed mengatakan tidak ingin mengambil resiko itu dan memilih membiarkan putrinya menempel.
Saat ini kondisi saba dan Farah semakin memburuk. Dua ginjal yang digunakan oleh dua orang menyebabkan mereka mengalami penurunan berat badan drastis dan tekanan darah tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA ARTIKEL YANG BERADA DI BLOG SAYA, JIKA ADA SARAN ATAU MASUKAN YANG INGIN ANDA BERIKAN, SILAHKAN BERIHKAN OCEHAN ANDA DI KOTAK DI BAWAH INI...
nb:saya tidak akan menampilkan ocehan yang bersifat SPAM maupun kata-kata bernada sara